BANGKA BELITUNG; Jelajah Negeri Laskar Pelangi – Part 1
Sekitaran Sekolah - Pekanbaru,
14 April 2012
Sore hari yang mendung dengan terhalangnya sinar matahari oleh awan, membawa aku pada kondisi yang tidak stabil karena pengaruh suhu dingin. Akupun beristirahat ketika semua teman-teman harus melaksanakan apel pulang. Sebelumnya pada tahu gak, apel itu apa? Menurut KBBI, apel merupakan kegiatan upacara, berisikan penyampaian amanat dan pengecekan kehadiran.
Sore hari yang mendung dengan terhalangnya sinar matahari oleh awan, membawa aku pada kondisi yang tidak stabil karena pengaruh suhu dingin. Akupun beristirahat ketika semua teman-teman harus melaksanakan apel pulang. Sebelumnya pada tahu gak, apel itu apa? Menurut KBBI, apel merupakan kegiatan upacara, berisikan penyampaian amanat dan pengecekan kehadiran.
Tubuh yang tak kunjung membaik,
menurunkan intensitas belajarku di sekolah. Meskipun begitu, aku tidak
memudarkan semangat untuk beraktifitas seperti biasa.
Keheningan senja, tiba-tiba pecah dengan datangnya seorang teman berteriak memanggil namaku. Aku yang berada di klinik sekolah, langsung keluar menghampirinya. Dengan nafas yang tidak terkontrol dan penyampaian terbata-bata dia memberikan informasi kepadaku. Tidak butuh lama untuk mengerti perkataannya, seketika aku langsung bersyukur mimpiku selama 7 tahun akan terwujud.
Keheningan senja, tiba-tiba pecah dengan datangnya seorang teman berteriak memanggil namaku. Aku yang berada di klinik sekolah, langsung keluar menghampirinya. Dengan nafas yang tidak terkontrol dan penyampaian terbata-bata dia memberikan informasi kepadaku. Tidak butuh lama untuk mengerti perkataannya, seketika aku langsung bersyukur mimpiku selama 7 tahun akan terwujud.
Asrama Sekolah –
Pekanbaru 15 April 2012
Aku mempersiapkan segala keperluan keberangkatan menuju
negeri elok nan indah yang terdiri dari 2 pulau besar terpisah dengan Pulau
Sumatera. Daerah tersebut terkenal dengan nama Negeri Laskar Pelangi yaitu
Bangka Belitung.
Sedikit penjelasan mengenai Laskar Pelangi, nama tersebut diambil dari novel yang meraih best seller (2005) di Indonesia maupun Asia Tenggara. Telah diterjemahkan dalam beberapa bahasa baik itu Jerman, Prancis, maupun Bahasa Inggris. Novel ini menceritakan perjalanan hidup sang penulisnya, yaitu Andrea Hirata.
Keberangkatanku ini, sebenarnya bukan hanya pergi travelling semata melainkan untuk membawa nama sekolah dalam Jejak Tradisi Daerah yang di taja oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Tanjungpinang. Sebagai perwakilan Riau aku dan seniorku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mendulang prestasi.
Saat tengah asyik mempersiapkan keperluan baik itu surat-surat dan pakaian. Kakakku yang bernama Fitra menghampiri, dia menanyakan segala persiapan sudah aman atau tidak. Dia juga memberitahukan bahwa Kak Yudha—senior yang akan berkompetisi tidak dapat ikut denganku. Kak Yudha akan berangkat pada sore hari dikarenakan keberadaannya di luar kota.
Sedikit penjelasan mengenai Laskar Pelangi, nama tersebut diambil dari novel yang meraih best seller (2005) di Indonesia maupun Asia Tenggara. Telah diterjemahkan dalam beberapa bahasa baik itu Jerman, Prancis, maupun Bahasa Inggris. Novel ini menceritakan perjalanan hidup sang penulisnya, yaitu Andrea Hirata.
Keberangkatanku ini, sebenarnya bukan hanya pergi travelling semata melainkan untuk membawa nama sekolah dalam Jejak Tradisi Daerah yang di taja oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Tanjungpinang. Sebagai perwakilan Riau aku dan seniorku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mendulang prestasi.
Saat tengah asyik mempersiapkan keperluan baik itu surat-surat dan pakaian. Kakakku yang bernama Fitra menghampiri, dia menanyakan segala persiapan sudah aman atau tidak. Dia juga memberitahukan bahwa Kak Yudha—senior yang akan berkompetisi tidak dapat ikut denganku. Kak Yudha akan berangkat pada sore hari dikarenakan keberadaannya di luar kota.
Bandara Sultan Syarif Qasim II – Pekanbaru, 16 April 2012
Hari yang ditunggu telah tiba tapi,
aku sangat merasa canggung, khawatir terjadi apa-apa. Pertama kali naik pesawat
dan hanya seorang diri ? Waw, ini sungguh, situasi yang sangat pelik.
“Niko ini merupakan langkah awal bagimu, jangan sia-siakan kesempatan emas untuk menjaga almamater kita. Meskipun kamu pertama kali naik pesawat, jangan perlihatkan kebingunganmu. Fokus saja, gunakan mata sebaik-baiknya dan dengarkan apa saja pengumuman yang diinformasikan serta senantiasa berdoa semoga lancar di perjalanan. Semangat!!!”
Begitulah Kak Fitra menyemangatiku tadi malam, dan sekarang waktunya untuk realisasi. Aku memang menajamkan mataku melihat sekitar. Seperti elang melihat mangsanya, seperti itulah tatapan aku fokuskan kepada rambu-rambu informasi di Bandara. Telingaku tidak ubahnya seperti telinga kelinci mendengar segala informasi dan memastikan aku tidak ketinggalan pesawat.
Pukul 10.30, lebih kurang 30 menit menunggu. Pesawat yang akan ditumpangi telah tegak dengan gagahnya seakan siap membawa penumpang sampai tujuan. Garuda Indonesia – Boeing 713 begitulah nama asli pesawat ini, pesawat buatan Amerika Serikat yang sangat terkenal dengan besarnya kapasitas muatan dan cocok sebagai pesawat komersil. Indonesia dengan melalui perusahaan Angkasa Pura telah bekerja sama dengan pihak Boeing dalam perihal kualitas pesawat.
Memasuki kabin pesawat, aku begitu terkesima baru tau keadaan dalam pesawat seperti apa. Ternyata full AC, untung saja aku membawa jaket jika tidak bisa bersin kedinginan sepanjang perjalanan. Pesawat juga dilengkapi dengan monitor informasi dan juga disediakan film di dalamnya. Namun aku bingung dimanalah tempat colokan earphone, tidak mungkin aku menonton tanpa ada suara. Bagaikan sayur tanpa garam film yang aku tonton. Tanganku masih sibuk mencari tempat earphone hingga akhirnya seorang bapak memberitahuku dan ternyata tempatnya ada di pegangan kursi. Betapa malunya aku kala itu, berlagak seperti orang yang stay cool, tapi aslinya panik setengah mati.
Akhirnya aku berkenalan dengan bapak dan bercerita. Dan ternyata beliau merupakan seorang konsultan dengan gaji yang sangat tinggi, sedang menuju ke Jakarta untuk merancang suatu konstruksi bangunan. Mulai saat itu aku kagum dengan kerja mendesai dan merancang bangunan, dapat pergi kesana-kemari digaji, ongkos gratis pula.
“Niko ini merupakan langkah awal bagimu, jangan sia-siakan kesempatan emas untuk menjaga almamater kita. Meskipun kamu pertama kali naik pesawat, jangan perlihatkan kebingunganmu. Fokus saja, gunakan mata sebaik-baiknya dan dengarkan apa saja pengumuman yang diinformasikan serta senantiasa berdoa semoga lancar di perjalanan. Semangat!!!”
Begitulah Kak Fitra menyemangatiku tadi malam, dan sekarang waktunya untuk realisasi. Aku memang menajamkan mataku melihat sekitar. Seperti elang melihat mangsanya, seperti itulah tatapan aku fokuskan kepada rambu-rambu informasi di Bandara. Telingaku tidak ubahnya seperti telinga kelinci mendengar segala informasi dan memastikan aku tidak ketinggalan pesawat.
Pukul 10.30, lebih kurang 30 menit menunggu. Pesawat yang akan ditumpangi telah tegak dengan gagahnya seakan siap membawa penumpang sampai tujuan. Garuda Indonesia – Boeing 713 begitulah nama asli pesawat ini, pesawat buatan Amerika Serikat yang sangat terkenal dengan besarnya kapasitas muatan dan cocok sebagai pesawat komersil. Indonesia dengan melalui perusahaan Angkasa Pura telah bekerja sama dengan pihak Boeing dalam perihal kualitas pesawat.
Memasuki kabin pesawat, aku begitu terkesima baru tau keadaan dalam pesawat seperti apa. Ternyata full AC, untung saja aku membawa jaket jika tidak bisa bersin kedinginan sepanjang perjalanan. Pesawat juga dilengkapi dengan monitor informasi dan juga disediakan film di dalamnya. Namun aku bingung dimanalah tempat colokan earphone, tidak mungkin aku menonton tanpa ada suara. Bagaikan sayur tanpa garam film yang aku tonton. Tanganku masih sibuk mencari tempat earphone hingga akhirnya seorang bapak memberitahuku dan ternyata tempatnya ada di pegangan kursi. Betapa malunya aku kala itu, berlagak seperti orang yang stay cool, tapi aslinya panik setengah mati.
Akhirnya aku berkenalan dengan bapak dan bercerita. Dan ternyata beliau merupakan seorang konsultan dengan gaji yang sangat tinggi, sedang menuju ke Jakarta untuk merancang suatu konstruksi bangunan. Mulai saat itu aku kagum dengan kerja mendesai dan merancang bangunan, dapat pergi kesana-kemari digaji, ongkos gratis pula.
Pangkalpinang – Pekanbaru
16 Februari 2012
Kos Bangau Sakti - Pekanbaru,
15 Februari 2017
Sepertinya cerita ini akan cukup panjang,
oleh karena itu aku akan membagi dalam beberapa part. Penasaran bagaimana kelanjutan perjalanan di Negeri Bangka
Belitung – Laskar Pelangi ? Tetap setia membaca.
Oh ya, adapun mimpiku selama 7 tahun yang terwujud dalam cerita ini ada dua. Sedangkan cerita diatas baru satu yaitu …?....
(Bagi yang penasaran dan ingin menjawabnya silahkan komen ya). See you. J
Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia, berlarilah tanpa lelah, sampai engkau meraihnya. (Nidji, 2008). So, jangan pernah takut bermimpi dan percayalah mimpimu akan terwujud pada waktunya.
Oh ya, adapun mimpiku selama 7 tahun yang terwujud dalam cerita ini ada dua. Sedangkan cerita diatas baru satu yaitu …?....
(Bagi yang penasaran dan ingin menjawabnya silahkan komen ya). See you. J
Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia, berlarilah tanpa lelah, sampai engkau meraihnya. (Nidji, 2008). So, jangan pernah takut bermimpi dan percayalah mimpimu akan terwujud pada waktunya.
Komentar
Posting Komentar